Artis-narsis.blogspot.com. Adegannya dianggap menuai kevulgaran kata-kata kasar ternyata tak membuat film BIDADARI JAKARTA gagal tayang. Setelah mengalami penyensoran, hari ini (Kamis, 7/1) film yang menceritakan kehidupan gelap kota Jakarta itu tetap tayang. Namun meski begitu, hal tersebut tetap membuat sang produser, Linda Rahman kecewa.
"Aku bingung, padahal sebelumnya sudah lulus sensor. Tapi kenapa menjelang tayang tanggal 7 Januari, 35 kopi film ternyata disuruh sensor ulang. Kita nggak ngerti, kemarin aja jelek banget setelah dipotong," ungkap Linda saat dihubungi via ponselnya, Rabu (6/1) kemarin.
Lanjut Linda, sebelumnya ia juga tidak tahu-menahu pemotongan hingga 40 milimeter. "Jumlah segitu kan nggak sedikit, banyak adegan yang jadi terpotong. Minimal ada pembahasan antara pihak badan sensor dengan saya, mana yang layak tayang atau tidak," jelasnya.
"Saya baru tahu ada film yang disensor sampai dua kali. Kalau seperti ini, badan sensor jadi penghalang pengiriman materi film ke daerah-daerah. Karena baru tadi malam diterima hasilnya dari mereka," tambah Linda.
Lanjutnya, yang dipotong adalah satu adegan yang terdapat kata-kata kasar. "Kalau dipotong, apaan yang mau ditayangin? Ini kan realita yang terjadi di Jakarta. Coba saja lihat kehidupan anak jalanan, ngomongnya kan pasti kasar. Kan kita nggak mungkin menampilkan anak jalanan yang bahasanya halus, itu jarang," terangnya kemudian.
"Padahal kita coba menyambung lidah anak-anak jalanan. Kalau sampai dipotong jadi nggak sampai pesannya. Nggak usah tutup mata deh, jangan cuma melihat Jakarta dari sisi bagusnya doang. Coba saja lihat dulu filmnya. Jadi kita malah dianggap diambil sisi jelek Jakarta, padahal itu memang realita," sambungnya.
film ini kayanya mesti yang di putar di hutan kalo ga di kebun binatang.....jadi kan biar sesuai dengan kata2nya..............
lanjut gan...